Diskusi Tantangan BMT ke Depan

Jum’at, 16 Agustus 2024, jam 09.00-selesai, di Aula BMT BINAMAS CABANG KUTOARJO, diadakan “DISKUSI TANTANGAN BMT KE DEPAN” oleh Forum BMT se-Kedu, yang di buka oleh Ketua Forum BMT se- Kedu yaitu Bapak Ahmad Sugandi, dengan Narasumber Bapak Faisal Abdul Kharis (Ketuia Internal MPP PBMTI) dan H.Budi Santoso (Penasehat BMT Kedu) dengan peserta sekitar 65 orang. Meliputi 50 anggota BMT se Kedu, meliputi Kabupaten Kebumen, Temanggung, Purworejo, Wonosobo, Magelang, dan Kota Magelang.

Kegiatan ini bertujuan sebagai konsolidasi antar anggota BMT di wilayah Karesidenan Kedu. Di tengah regulasi dari Kementrian Koperasi yaitu dengan adannyaa SURAT EDARAN NO;  3/2024 dari Deputy KEMENKOP RI tentang SELF DECLEAR KONFIRMASI dan PERMEN 8/ 2023 tentang peyelenggaraan simpan pinjam.

Untuk materi pertama dari Bapak Budi menegaskan pentingnya BMT untuk bisa tetap sehat dan kuat dengan melakukan SELF DECLEAR (sehat/ sakit) dengan fokus pada likuiditas dan profitibalitas. Jika profitabilitas sudah menurun, harus disadari berarti siklus BMT sudah decline. Enam prinsip pengelolaan keuangan  BMT harus  dipatuhi, diantaranya jangan sampai memakai inventaris, memakai simpanan anggota, yang bukan bersumber dari modal sendiri. Operasional BM dipastikan  dengan tata kelola yang baik, dan mematuhi arahan   dari MPP PBMTI seperti akreditasi IMS dan melaporkan kondisi keuangan dengan SIKAP.

Bapak Faisal menyampaikan penyakit BMT yang berbahaya ibarat penyakit jantung dan stroke yaitu likuiditas dan NPF. Maka pastikan NPF terkontrol, karena 70 % aaset BMT di tangan anggota pembiayaan. Termasuk juga TRUST dari anggota, jika terjadi RUSH maka BMT akan mengalami kesulitan. Upaya monitoring PBMTI supaya BMT tetap sehat dan kuat dengan aplikasi SIKAP (SISTEM INFORAMSI KEANGGOTAAN PBMTI).  Maka wajib diisi  oleh anggita PBMTI.

 “Kita berharap dengan adanya regulasi yang ada bisa kita lewati dengan  baik, jika tidak maka BMT kita akan tergerus oleh regulasi. Termasuk upaya dari FORKOPI untuk memperjuangkan RUU koperasi yang pro BMT dan koperasi”, papar dari pembicara.

Dengan pelaksanaan diskusi tersebut, dengan harapan BMT siap menghadapi turbulensi ekonomi dengan penuh semangat dan optimis. Selain itu, BMT ke depan siap menghadapi regulasi yang semakin rumit dan berbasis digital.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.