Bencana alam adalah bencana yang bersifat tidak bisa diperkirakan, meski keberadaan BMKG sebagai sebuah badan yang menilai akan terjadinya sebuah bencana tetaplah bencana alam adalah kehendak Allah. Pandemi Corona Virus yang belum usai, Indonesia harus menelan beberapa bencana dan ujian. Dibawah ini adalah beberapa rentetan daftar bencana alam yang melanda Indonesia :
a. Jatuhnya pesawat Sriwijaya, tanggal 9 Jnuari 2021 yang menelan korban 62 jiwa meninggal dunia.
b. Longsor Sumedang, tanggal 9 Januari 2021 yang menelan korban 40 orang tewas.
c. Banjir kepulauan Riau, tanggal 10 Januari yang menyebabkan 3.210 warga terdampak.
d. Banjir Kalimantan Selatan, 12 Januari 2021 yang merenggut nyawa 21 orang.
e. Longsor dan banjir Manado, 16 Januari yang mengakibatkan 6 orang meninggal dunia.
Selain di atas, juga masih banyak bencana alam lain seperti banjir Jawa Timur, Gempa Majene, gunung Merapi meletus, gunung Semeru meletus, banjir Kalimantan Barat, banjir bandang Bogor.

Tidak ada seorangpun ingin diuji bencana alam oleh Allah, itu sudah menjadi fitrah manusia. Namuan, dibalik musibah akan tetap ada nilai positif yang tersirat di dalamnya. Dan yakinlah Allah tidak akan menguji hamba-Nya melainkan sesuai dengan kemampuannya. Sehingga sewajarnya manusia lain dalam hubungan humanisme hubungan beragama menjadi nilai dasar untuk mewujudkan rasa kepedulian dengan mengulurkan tangan dan saling tolong-menolong. Rasa empati kemanusiaan harus dipupuk sampai subur, dengan empati manusia bisa memposisikan diri sebagai korban sehingga hati bergerak untuk saling membantu. Inilah perlunya rasa empati dibangun setiap warga Indonesia, agar Indenesia menjadi baldatun thayyibun wa Rabbun Ghafur. Mutakhir dari beberapa lembaga sosial dan keagamaan sudah mulai tergugah untuk merasakan dan membantu koraban bencana. Lembaga sosial dan keagamaan tersebut sudah terpanggil jiwanya karena rasa empati dalam diri manusia sudah tumbuh subur.
Empati besar juga tercermin dair Baitul Maal USM Kebumen, dalam menjalankan tugas Baitul Maal USM mempunyai tiga pilar atau semboyan yang menjadikan pijakan melangkah yaitu menebar kebaikan, menjalin ukhuwah dan membantu dhuafa’. Tiga pilar tersebut menjadi pijakan dasar untuk menggalang dana bencana kali ini. Baitul Maal melakukan penggalangan dana di Pasar Bandung Sruni. Hari Kamis, 21 Januari 2021 pukul 09.00 WIB Baitul Maal mulai bergerak untuk aksi penggalangan dana kepada korban bencana di Indonesia. Aksi lapangan ini dibantu oleh para OJT dan sebagian karyawan KSPPS Umat Sejahtera Mulia. Dengan bermodalkan perlengkapan yang sederhana, alhamdulillah dana yang terkumpul sebesar 670.300. Aksi penggalangan dana ini merupakan sesi pertama, karena dalam waktu terdekat Baitul Maal USM akan melakukan penggalangan kembali di Pasar-Pasar Kebumen. Selain penggalangan dana bencana alam secara independen, Baitul Maal USM juga melakukan penggalangan dana yang diinisisai dan diprakarsai oleh Perhimpunan BMT se-Kebumen. Rencana aksi penggalangan dana bencana bersama Perhimpunan BMT untuk bagian Timur akan dilaksanakan Jumat, 22 Januari 2021 di Pasar Kutowinangun. Kegiatan dilakukan atas dasar empati dan membawa harapan agar korban bisa bangkit kembali serta meringankan bebannya. Selain aksi penggalangan secara turun lapangan, kami juga menyediakan donasi tunai dan transfer melalui rekening BRI (003 201 000 580 56 6), Mandiri Syariah (711 61 69 147), BNI Syariah (069 2070 739) a.n KSPPS Umat Sejahtera Mulia, atau datang langsung ke kantor kami di Jln. Raya Alian Timur, RT. 02/03 Surotrunan – Alian – Kebumen.